Jumat, 04 Mei 2012


Katakan: “Kita Berhak Untuk Sukses…!!!”

by: Muhammad Armand

Janganlah iri pada kesuksesan orang lain. Tetapi silakan iri dengan kerja kerasnya dan teknik efektifnya dalam menoreh suksesnya. Sukses bukanlah hadiah, bukan pula cinderamata.
Hidup penuh logika. Jangan mau dininabobokan lagi dengan artikulasi “hidayah” dalam pelencengan makna. Hidayah adalah aktivasi pencarian. Apa tidak kaget jika kita sementara duduk santai, tiba-tiba terjatuh sekarung uang tepat di depan kita?. Logikanya di mana?. Jangan mengklaim bahwa itu adalah rejekimu. Pasti ada pemiliknya.
* * *
Mengapa jauh bicara nasib. Lha, perilaku yang sedang kita tunjukkan sekarang ini adalah nasib kita. Inilah nasib kita yang nyata. Kita mau pilih mana: Bertahan atau Berubah Pikiran?
Mempertahankannya berarti sama saja memperpanjang nasibmu itu. Mengubahnya berarti membuka lembaran baru dalam hidupmu. Lembaran hidup yang penuh dengan konsentrasi terhadap titian titian hidup, kesabaran dalam menjalani terhadap tujuan yang telah terpatok serta pantang menyerah sebelum semuanya tergapai.
Mengapa galau dengan hidup ini?. Mengapa pesimis?. Mengapa cemas dengan masa depan?. Mengapa ragu?. Nasib sepenuhnya di tangan kita, ukiran takdir kita sendiri yang menorehkannya di telapak tangan kita.
Pikir dan resapi. Benarkah kegagalan kita disebabkan orang lain?. Sebab kemiskinan?. Sebab faktor fisik?. Akh, jangan buang kesalahan itu pada orang lain. 100 persen penyebabnya adalah kita sendiri. Yakinlah. Semua orang dilahirkan untuk sukses.
Silakan bicara suratan!. Silakan berlindung dibalik takdir!. Tapi jangan salah kaprah. Jangan terlalu memudahkan kata takdir. Takdir adalah sakral. Terucap pada waktu yang tepat. Karena tak seorangpun yang tahu akan takdirnya.
Nasib buruk, sial, celaka, apes. Itu hanyalah propaganda negatif. Seluruh manusia berhak untuk sukses, dan semua manusia berhak menolak kegagalan.


0 komentar:

Posting Komentar